Jumat, 24 Juni 2011

Model Pembelajaran Team Games Tournament


 Tulisan di bawah ini adalah tulisan mengenai bagaimana mempraktekkan model pembelajaran TGT, ada kelengkapan bagaimana konsep TGT, RPP, sampai skenario-nya. model ini te telah dipraktekkan dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran IPS.
A.  Metode TGT (Times Games Tournament)
Model pembelajaran Teams games tournament (TGT) adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model Teams games tournament (TGT) memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kepemimpinan, kejujuran, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
1.    Komponen utama dalam pembelajaran TGT
Ada 5 komponen utama dalam TGT yaitu:
a. Penyajian kelas.
Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok.
b. Kelompok (team).
Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game.
c. Game
Game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana. Setiap satu pertanyaan, satu siswa dari masing-masing kelompok maju ke depan untuk menjawabnya. Semua siswa dalam kelompok mendapatkan jatah menjawab. Dalam hal menjawab siswa dibatasi oleh waktu yang singkat. Setelah selesai dilakuakn evaluasi dan penskoran.
d. Turnamen
Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan kelompok sudah mengerjakan lembar kerja.
e. Team recognize (penghargaan kelompok)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Team mendapat julukan “Super Team”, “Great Team”, dan “Good Team”.
Kriteria
Predikat
Kurang dari 49
Good team
50 sampai 69
Great team
70 sampai 89
Super team
90 ke atas
Tim istimewa






2.    Langkah Pelaksanaan Team Game Tournament dalam Pembelajaran
Langkah pembelajaran TGT disusun atas dua tahap, yaitu pra kegiatan pembelajaran dan detail kegiatan pembelajaran. Pra kegiatan pembelajaran menggambarkan hal yang perlu dipersiapkan dan rencana kegiatan. Detail kegiatan menggambarkan secara rinci aktivitas pembelajaran yang tercantum dalam rencana kegiatan.
Pra kegiatan pembelajaran yaitu persiapan yaitu meliputi persiapan bahan materi yang akan diajarkan serta membagi siswa dalam kelompok.
Detail kegiatan pembelajaran meliputi:
a.    Mengajar: Guru menyampaikan materi ajar. Memberitahu siswa apa yang akan mereka pelajari, mengapa itu penting, membangkitkan keingintahuan siswa dengan cara mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Lalu guru membentuk siswa kedalam kelompok heterogen dan mengkaji secara singkat materi yang diajarkan.
b.    Belajar kelompok: siswa belajar dengan menggunakan lembar kerja dalam kelompok untuk menguasai materi. Siswa belajar  dalam sebuah kelompok heterogen, dimana siswa yang memiliki  kemampuan lebih harus bisa membantu anggota kelompoknya untuk memahami materi atau mengerjakan soal-soal.
c.    Turnamen: siswa memainkan pertandingan akademik dalam regu yang berkemampuan homogen, masing-masing regu turnamen beranggota 3-6 anggota.
d.   Penghargaan kepada kelompok.
e.    Refleksi.
3.    Implementasi Pembelajaran TGT
     Dalam pengimplementasian yang hal yang harus diperhatikan yaitu.       
a.    Pembelajaran terpusat pada siswa.
b.    Proses pembelajaran dengan suasana berkompetisi.
c.    Pembelajaran bersifat aktif (siswa berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan).
d.   Pembelajaran diterapkan dengan mengelompokkan siswa menjadi tim-tim.
e.    Dalam kompetisi diterapkan system point.
f.     Dalam kompetisi disesuaikan dengan kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik.
g.    Kemajuan kelompok dapak diikuti oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan.
h.    Dalam pemberian bimbingan guru mengacu pada jurnal.
i.      Adanya system penghargaan bagi siswa yang memperoleh point banyak.
4.         Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran TGT
Metode pembelajaran kooperatif Team Games Tournament (TGT) ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Suarjana (2000:10) dalam Istiqomah (2006), yang merupakan kelebihan dari pembelajaran TGT antara lain:
a.    Lebih meningkatkan pencurahan waktu untuk tugas.
b.    Mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu.
c.    Dengan waktu yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam.
d.   Proses belajar mengajar berlangsung dengan keaktifan dari siswa.
e.    Mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain.
f.     Motivasi belajar lebih tinggi.
g.    Hasil belajar lebih baik.
h.    Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi.
     Sedangkan kelemahan TGT adalah:
a.     Bagi guru
Sulitnya pengelompokan siswa yang mempunyai kemampuan heterogen dari segi akademis. Kelemahan ini akan dapat diatasi jika guru yang bertindak sebagai pemegang kendali teliti dalam menentukan pembagian kelompok. Waktu yang dihabiskan untuk diskusi oleh siswa cukup banyak sehingga melewati waktu yang sudah ditetapkan. Kesulitan ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas secara menyeluruh.
b.    Bagi siswa
Masih adanya siswa berkemampuan tinggi kurang terbiasa dan sulit memberikan penjelasan kepada siswa lainnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, tugas guru adalah membimbing dengan baik siswa yang mempunyai kemampuan akademik tinggi agar dapat dan mampu menularkan pengetahuannya kepada siswa yang lain.
B.  Materi yang dipilih adalah Standar Kompetensi: Memahami perubahan pemerintahan dan kerjasama internasional. Kompetensi dasar Menjelaskan berakhirnya masa Orde Baru dan lahirnya Reformasi.
1.    Siswa di bagi dalam kelompok 6 orang, lalu duduk memisah sesuai kelompoknya.
2.    Guru menerangkan materi yang garis besarnya adalah sebagai berikut, kemudian kelompok diberi waktu untuk mempelajari lebih dalam materi tersebut di dalam kelompoknya.
     Garis besar materinya:
a.    Lahirnya Orde Baru diawali dengan adanya Supersemar yang isinya perintah dari Presiden Sukarno kepada Letjen Suharto untukmengambil segala tindakan yang dianggap perlu demi menjaga keamanan dan kestabilan jalannya pemerintahan.
b.    Untuk menata kehidupan berbangsa dan bernegara,MPRS mengadakan Sidang Umum IV yang menghasilkan beberapa ketetapan, diantaranya Ketetapan No.XIII/MPRS/1966 tentang Pembentukan Kabinet Ampera. Pemerintah Orde Baru juga menata kehidupan politik luar negerinya yang bebas aktif dan meninggalkan politik konfrontasi.
c.    Dengan dibentuknya Kabinet Ampera timbullah dualisme kepemimpinan nasional. Untuk mengakhirinya, akhirnya Presiden Sukarno menyerahkan kekuasaanya kepada Letjen Suharto. Berdasarkan Tap MPRS No. XLIV/MPRS/1968 Letjen Suharto diangkat sebagai Presiden RI.
d.   Adanya krisis politik, ekonomi dan sosial yang kemudian berkembang ke krisis yang lain mengakibatkan jatuhnya pemerintahan Orde Baru.
e.    Jatuhnya pemerintahan Orde Baru mengantar babak baru dalam sejarah Indonesia yakni memasuki masa Reformasi. Reformasi menghendaki adanya pembaharuan kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD1945 baik di bidang ekonomi, politik, sosial-budaya maupun hokum.
3.    Setelah waktu habis, guru memberikan soal, dapat menggunakan slide power point maupun di dekte. Soal dikerjakan oleh siswa satu persatu dari setiap kelompok, bergiliran, dan semua siswa mempunyai kesempatan menjawab. Jawaban ditulis di depan kelas pada kertas yang ditempel di papan tulis sesuai jumlah kelompok. Dalam menjawab soal, siswa dibatasi oleh waktu yang sangat singkat, dan tidak diperkenankan mencontek atau bertanya pada teman sekelompok maupun kelompok lain. Teman yang tidak sedang mendapat giliran tidak boleh membuat gaduh, maupun memberikan contekan kepada teman yang maju.
Contoh soal yang diberikan adalah:
a.    Sebutkan isi dari Tritura!
b.    Pada tanggal 25 Juli 1966 dibentuk sebuah kabinet sebagai pengganti Kabinet Dwikora. Kabinet tersebut adalah…
c.    Sebutkan 2 dari 4 program kabinet Ampera yang terkenal dengan nama Catur Karya!
d.   Sebutkan isi dari trilogi pembangunan!
e.    Sebutkan 3 kebijakan di bidang sosial budaya pada masa Orde Baru!
f.     Sebutkan 3 dampak krisis moneter!
g.    Sebutkan 3 penyebab ketidakmampuan Indonesia menangani krisis moneter!
h.    Sepanjang tahun 1996, telah terjadi pertikaian sosial dan politik dalam kehidupan masyarakat yang terjadi di beberapa kota, sebutkan 3 diantaranya!
i.      Jelaskan secara singkat krisis hokum yang menjadi penyebab lahirnya reformasi!
j.      Apa maksud dari Dwifungsi ABRI?
k.    Partai yang menjadi mesin politik pemerintahan Orde Baru adalah…
l.      Pelopor gerakan reformasi adalah..
m.  Sebutkan 3 dari 5 ciri kehidupan politik yang represif saat Orde Baru!
n.    Sebutkan 4 dari 6 agenda reformasi yang disuarakan rakyat!
o.    Tragedi Trisakti terjadi pada tanggal...
p.    Sebutkan 4 nama mahasiswa yang meninggal pada Trisakti!
q.    Pada tanggal 20 Mei 1998, Presiden Suharto mengundang tokoh-tokoh agama dan tokoh-tokoh nasional untuk dimintai pertimbangan untuk membentuk…
r.     Kapan Presiden Suharto resmi mengundurkan diri dari jabatan presiden…
4.    Setelah soal terjawab semua, diadakan pembahasan dan penskoran, yang akhirnya menghasilkan nilai masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok kemudian diberikan penghargaan sesuai criteria.























RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
    
Nama Sekolah             : SMP Negeri Tunas 1
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester          : IX/ 2
Standar Kompetensi               : 7. Memahami perubahan pemerintah dan kerjasama Internasional.
Kompetensi Dasar      : 7.1. Menjelaskan berakhirnya masa orde baru dan lahirnya reformasi.
Indikator                     : - Menjelaskan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru.
-   Mendeskripsikan sekilas kondisi ekonomi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pada masa orde baru.
-   Mendeskripsikan latar belakang terjadinya reformasi.
-   Menjelaskan kronologis gerakan reformasi.
Alokasi Waktu            : 1  jam pelajaran (1 x pertemuan: 60 menit)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN.
     Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran, siswa dapat:
1.    Menjelaskan peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru.
2.    Mendeskripsikan sekilas kondisi politik, politik luar negeri, ekonomi, dan sosial budaya, pada masa orde baru.
3.    Mendeskripsikan sebab-sebab terjadinya reformasi.
4.    Menjelaskan kronologis gerakan reformasi.
Karakter yang dikembangkan: senang membaca, semangat kebangsaan, tanggung jawab, menghargai prestasi.
B. MATERI  PEMBELAJARAN
1.    Peristiwa yang melatar belakangi lahirnya orde baru.
2.    Sekilas kondisi politik, politik luar negeri, ekonomi, dan sosial budaya, pada masa orde baru.
3.    Sebab-sebab terjadinya reformasi.
4.    Kronologi gerakan reformasi.
C. METODE PEMBELAJARAN.
1.    TGT
D. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN.           
1.    Pendahuluan (10 menit):
a.    Pembukaan (salam, berdoa, dan presensi).
b.    Yel-yel untuk menggugah semangat.
c.    Apersepsi: guru menayangkan foto Presiden Suharto dan menayangkan video reformasi.
b.    Motivasi: guru menanyai siswa biasa disebut periode apakah pemerintahan presiden RI yang kedua tersebut, dan bagaimana akhir dari periode tersebut.
c.    Menyampaikan tujuan pembelajaran: guru menerangkan bahwa pada pertemuan kali ini akan membahas tentang berakhirnya Orde Baru dan lahirnya Reformasi.
2.    Kegiatan Inti (40 menit):
a.    Guru menerangkan materi tentang berakhirnya orde baru dan reformasi. (5 menit).
b.    Siswa dibagi dalam 4  kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang).
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kiki Sulistiyani
Muh. Abdul Aziz
Alif Wulandari
Etik Purwaningsih
Sri Utaminingrum
Aprinita Ayu P. D.
Anggi Titis M.
Afifah Lutfani
Haryani
Hepi Kartikawati
Rian Saputro
Frinci Andayani
Dahrul M. Zuhri
Nuri Subekti
Tika Anisa F.
Agus Swasana
Rr. Ezry Muyasyaroh
Ulfa Mufidatun R.
Devi Dwi L.
Ana Farkhana L.
Ryan Waskito
Revianandha P.
Tin Roistiyani
Arif Gunawan
c.    Siswa kemudian berdiskusi lebih lanjut untuk pendalaman materi dalam masing-masing kelompok. Setiap kelompok juga diharuskan mempersiapkan yel-yel. (10 menit).
d.   Turnamen dimulai dengan penampilan yel-yel setiap kelompok untuk menggugah semangat berkompetisi. Kemudian guru menampilkan soal melalui slide powerpoint, yang kemudian kertas jawaban ditempel di papan tulis, kemudian anggota kelompok satu persatu maju menjawab bergiliran (10 menit).
e.    Pembahasan jawaban atas soal satu persatu (5 menit).
f.     Penilaian, dan pemberian penghargaan kepada kelompok terfavorit (5 menit).
g.    Tes individu dan pembahasan (5 menit).
3.    Penutup (10 menit):
a.    Refleksi: Siswa mengungkapkan pesan terhadap pentingnya mempelajari materi berakhirnya orde baru dan lahirnya reformasi. Guru menggiring siswa agar jujur dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diemban agar tidak merugikan orang lain. Guru memberikan penguatan tentang materi yang telah disampaikan dan diturnamenkan.
b.    Pemberian tugas untuk mempelajari perubahan yang terjadi setelah reformasi.
E. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pictures